Menghitung Penetapan Kadar Air Benih

Menghitung Penetapan Kadar Air Benih

Penetapan kadar air benih bertujuan untuk :

  • Untuk mengetahui kadar air benih dengan menggunakan metode yang sesuai bagi keperluan pengujian,
  • Untuk membandingkan kualitas benih antar seed lot
  • Untuk menduga storabilitas benih
  • Untuk menentukan apakah nilai kadar air benih memenuhi peraturan yang berlaku.

Pengertian Kadar Air

Yang dimaksud dengan kadar air benih adalah berat air yang hilang karena pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang dinyatakan dalam persentase terhadap berat awal contoh benih.

Peralatan Penetapan Kadar Air Benih
Peralatan yang diperlukan untuk penetapan kadar air benih tergantung metode yang digunakan, antara lain :

  • Alat penghancur benih (grinding mill)
  • Oven listrik yang dilengkapi dengan thermostat dan thermometer dengan ketelitian 0,5 ⁰C,
  • Wadah dari bahan porselin lengkap dengan tutup,
  • Penjepit asbes dan sarung tangan,
  • Desikator
  • Timbangan analitik (ketelitian hingga 0,001 g),
  • Saringan
  • Alat pengukur kadar air metode cepat
Kadar Air Jagung
Jagung Pipilan

Pengaruh Kadar Air terhadap Kualitas dan Daya Simpan Benih

Benih sebagai organisma hidup, baik yang mengandung karbohidrat (serealia) ataupun minyak seperti halnya benih kacang-kacangan, penyimpanannya sangat ditentukan oleh pengaruh kadar air benih, jenis benih, tingkat kematangan, serta temperature penyimpanan. Jadi dalam penyimpanannya (sebagai organisme hidup yang melakukan respirasi). Dalam proses respirasi ini menghasilkan panas dan air dalam benih, maka makin tinggi kadar airnya respirasi dapat berlangsung dengan cepat yang dapat berakibat :
Berlangsungnya perkecambahan, karena didukung oleh kelembaban lingkungan yang besar / tinggi.
Kelembaban lingkungan yang tinggi merupakan lingkungan yang cocok bagi organisme perusak misalnya jamur, dengan demikian benih akan banyak mengalami kerusakan.

Menghitung Penetapan Kadar Air Benih

Benih akan mengalami kecepatan kemundurannya tergantung dari tingginya kadar air dan suhu. Hal ini dapat dijadikan patokan sebagai berikut :

  • Bagi tiap terjadinya penurunan 1 % pada kadar air benih, umur benih akan bertahan sampai 2 kali,
  • Bagi tiap terjadinya penurunan 5 ºC suhu dalam penyimpanannya, umur benih akan bertahan sampai 2 kali.

“Artinya benih dengan kadar air 14 % apabila dibandingkan dengan benih yang berkadar air lebih kecil sampai batas 5 %, ternyata yang berkadar air lebih kecil akan dapat mengurangi kecepatan terjadinya kemunduran. Jelasnya benih yang berkadar air lebih kecil dari 14 % umurnya akan lebih panjang. Yang berkadar air 13 % akan dapat bertahan sampai 2 kali, yang berkadar air 12 % akan dapat bertahan sampai 4 kali dibandingkan dengan yang berkada r air 14 %.

Pemeliharaan kadar air benih agar paling tidak tetap berkisar antara 14 % dan 5 % adalah merupakan perlakukan yang mantap. Kemampuan hidup Jamur yang dapat mematikan benih adalah pada kadar air di atas 14 %, sedangkan benih yang berkadar di bawah 5 % dapat dipercepat kemundurannya dikarenakan reaksi-reaksi fisiokimiawi. Untuk menurunkan kadar air di bawah 5 %, sesungguhnya mengeluarkan air yang meruipakanan bagian dari susunan kimiawi benih. Untuk menguranginya perlu dibantu dengan sedikit perusakan pada jaringan benih, sehingga dapat menurunkan viabilitas benih.

Metode Pengujian Kadar Air

Cara pengujian kada air secara garis besarnya dapat digolongkan atas dua metode, yaitu : Metode Dasar / standart dan Metode Praktis. Pada metode dasar antara lain termasuk metode tungku (oven method). Metode dasar terdapat dua cara yaitu ; pertama metode oven dengan suhu rendah konstan (105 ºC), dan kedua dengan metode oven dengan suhu tinggi konstan (130 ºC). Pada metode praktis adalah dengan menggunakan “Moisture Tester”. Pemilihan metode pengujian kadar air tersebut tergantung dari ketersiaan alat dan jenis benihnya.

Metode Oven dengan Suhu Rendah Konstan (103 + 2) ºC

Metode oven dengan suhu rendah konstan (103 + 2 ) ºC dilakukan untuk benih-benih seperti pada Tabel 1.

No
Nama Latin
Nama Indonesia
Waktu (Jam)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Allium cepa
Arachis hypogaea *)
Brassica
Capsicum spp
Glycine max *)
Gossypium spp
Solanum melongena
Sesanum indicum
Raphanus sativus
Ricinus communis *)
All tree species
Bawang
Kacang Tanah
Kool, Petsai, Sawi
Cabe
Kedelai
Kapas
Terong
Wijen
Lobak
Jarak
Semua tanaman pohon
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
*) Benih harus dihancurkan
 Penetapan kadar air dengan metode ini dilakukan dengan cara :
  • Membersihkan alat dan cawan sebelum dipakai, jika wadah (cawan dan tutup) basah maka dipanaskan terlebih dahulu dengan oven suhu 130 ºC selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam desikataor;
  • Menyalakan oven dan mengatur suhunya hingga mencapai (103 + 2) ºC,
  • Timbang cawan dan tutup sebelum digunakan (M1),
  • Lakukan penghancuran ukuran benih yang besar dengan cara penggilingan dengan grinder atau diiris,
  • Timbang contoh kerja sesuai dengan diameter wadah,
  • Masukkan contoh kerja kedalam cawan dan timbang beserta tutupnya (M2),
  • Masukkan cawan berisi contoh kerja dan tutup tersebut ke dalam oven,
  • Buka tutup cawan, dan letakkan masing-masing tutup cawan disampingnya,
  • Keringkan pada suhu (103 + 2) ºC selama (17 + 1) jam,
  • Bila sudah selesai cawan ditutup, dan keluarkan dari oven dinginkan di dalam desikator selama 30 – 45 menit.
  • Timbang cawan beserta isi dan tutup (M3),

Hitung kadar air benih, Saat mengerjakan penetapan kadar air ini, kelembaban udara nisbi laboratorium harus kurang dari 70 %.

Metode Oven Suhu Tinggi KOnstan (130 – 133) ºC

Metode oven dengan suhu tinggi konstan (130 – 133) ºC, dilakukan untuk benih-benih seperti pada Tabel 2.
Prosedur penetapan kadar air dengan metode ini sama dengan metode oven suhu rendah konstan, namun untuk jagung suhu oven diatur pada (130 – 133) ºC selama 4 jam, dan untuk serealia lainnya 1 – 2 jam.
Tabel 1. Jenis tanaman yang mengunakan metode oven suhu tinggi konstan (130 -133) ºC.

No
Nama Latin
Nama Indonesia
Waktu (Jam)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Apium graveolens
Asparagus officinalis
Beta vulgaris
Citrulullus lanatus
Cucumis spp
Cucurbita spp
Daucus carota
Hordeum vulgare *)
Lactuca sativa
Lycopersicum esculentum
Nicotiana tabacum
Oryza sativa *)
Pisum sativum *)
Phaseolus spp *)
Panicum spp
Sorghum spp *)
Spinacia oleracea
Triticum spp *)
Vigna spp *)
Zea mays *)
Seledri
Asparagus
Bit gula
Semangka
Mentimun
Waluh
Wortel
Jelai
Selada
Tomat
Tembakau
Padi
Kcg. Kapri
Kc. Hijau, buncis
Rumput gajah
Sorgum
Spinach
Gandum
Kc. Panjang  (kc. Tunggak)
Jagung
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
2,0
1,0
1,0
1,0
2,0
1,0
1,0
1,0
2,0
1,0
2,0
1,0
4,0
Metode Cepat

Metode cepat atau metode praktis dilakukan dengan menggunakan moisture meter / moisture tester / grain moisture meter (alat pengukur kadar air).
Untuk penetapan metode cepat dengan moisture meter alat harus dikalibrasi terlebih dahulu, dan kalibrasi ini harus rutin dilakukan satu tahun sekali.
Contoh pengecek kalibrasi dilakukan pada lima (5) tingkat kadar air, sedikitnya dua varietas. Kelima tingkat tingkat kadar air tersebut harus mencakup kisaran / skala pada moisture meter. Sebagai acuan kalibrasi digunakan metode oven. Rata-rata dari 2 (dua) nilai dianggap sebagai nilai benar (True value), apabila perbedaan keduanya tidak lebih dari 0,3 %. Bila perbedaan lebih dari 0,3 %, kalibrasi harus diulang.

Toleransi

Perbedaan hasil perhitungan penetapan kadar air yang dihasilkan pada 2 ulangan tidak boleh lebih dari 0,2 %. Jika lebih dari 0,2 % maka peneapan kadar air diulang.

Hasil penetapan kadar air dinyatakan dalam persentase dan ditulis dalam satu decimal serta mencantumkan metode yang digunakan. Apabila penetapan kadar air dengan menggunakan moisture meter, maka dalam laporan hendaknya disebutkan merek dan tipenya.

Semoga Artikel ini bermanfaat untuk anda.
Artikulli paraprakDigital Anemometer Alat Pengukur Angin AM-4836C
Artikulli tjetërPengolahan Kelapa Kering Kopra