Harga Cengkeh Variatif Mahal dan Murah

Pasar untuk harga cengkeh bervariatif tergantung dari ke musim, strategis tanah, dll. seperti yang liat dibawah ini harga cengkeh bervariatif .. ada harga cengkeh murah, bahkan bisa dijual dengan harga mahal

tanaman Cengkeh

MANTEB[dot]com – Di saat harga tembakau mengalami kelesuan, para petani cengkeh di Kabupaten Temanggung bisa bernapas lega. Pasalnya harga cengkeh di pasaran pada musim panen kali ini mengalami lonjakan yang cukup tajam.
Harga cengkeh kering di pasaran saat ini bisa mencapai Rp110.000 perkilonya, sedangkan untuk cengkeh basah berkisar antara Rp40.000-Rp50.000 perkilonya. Harga ini naik sekitar 40 dibanding harga pada musim panen sebelumnya. Pada musim panen sebelumnya harga cengkeh kering hanya berkisar Rp65.000-Rp70.000 perkilonya, sedangkan cengkeh basah hanya Rp25.000-Rp30.000 perkilonya.

Menurut salah satu petani cengkeh di Desa Jetis Kecamatan Selopampang, Sunarti, harga cengkeh terus mengalami kenaikan dalam sebulan ini. Hal tersebut dimungkinkan karena saat ini cengkeh langka di pasaran. Panen cengkeh kali ini tidak terlalu banyak karena faktor angin cukup besar, padahal permintaan cengkeh di pasaran cukup tinggi. Meski sudah mengalami kenaikan, dirinya berharap harga cengkeh akan terus naik. Harga cengkeh pernah naik hingga Rp200.000 perkilonya. (Rahardian Setiawan – Temanggung)Temanggung , Selasa 2 Oktober 2012 – 15:28

HARGA komoditi cengkeh di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), selama sepekan terakhir terus bergerak naik, semula dari Rp100 ribu per kg, kini telah naik menjadi Rp105 ribu per kg.
Pengusaha pengumpul cengkeh di Ternate, Darmin mengatakan di Ternate, Minggu, harga komoditi cengkeh dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan dari Rp100 per kg menjadi Rp105 ribu per kg.
Ia mengatakan, naiknya harga cengkeh tersebut karena naiknya harga cengkeh di daerah tujuan antar-pulau baik di Kota Manado, Makassar dan Surabaya.

Selain itu pula, karena banyaknya pengusaha pengumpul dari luar Malut yang datang membeli langsung cengkeh ke sejumlah sentra produksi cengkeh di Malut seperti di Kabupaten Halmahera Selatan.

Darmin menambahkan, para petani cengkeh di Kota Ternate dan berbagai kabupaten/kota di Malut juga sekarang masih banyak yang menahan cengkehnya karena mereka baru mau menjual cengkehnya jika harga cengkeh berada di atas Rp100 ribu per kg.
Hal itu didasarkan pada pengalaman tahun lalu, karena saat itu harga cengkeh setelah beberapa bulan musim panen melonjak sampai Rp200 ribu per kg.

Sementara itu, berbeda dengan harga cengkeh, sejumlah harga sejumlah komoditi perkebunan seperti harga biji pala sejak sebulan terakhir tetap di harga Rp90 ribu per kg, akan tetapi, harga biji pala ini diprediksi akan terus naik, karena stok semakin berkurang, sedangkan permintaan antar pulau tetap tinggi.
Menurut dia, khusus untuk harga fuli (kulit arit) biji pala, kakao dan kopra mengalami penurunan. Fuli turun dari Rp190 ribu per kg menjadi Rp180 ribu per kg.

Hal yang juga terjadi hampir semua pasaran di Kota Ternate, seperti pada kakao turun dari Rp25 ribu per kg, saat ini menjadi Rp20 ribu per kg.
Sedangkan untuk harga kopra yang sebelumnya sempat menembus angka Rp10 ribu per kg, kini turun di pasaran menjadi Rp7 ribu per kg.
Menurutnya, turunnya harga fuli, kakao dan kopra tersebut karena dipengaruhi oleh turunnya harga ketiga komoditas itu di daerah tujuan antar pulau, yakni Manado, Makassar dan Surabaya. (Minggu, 30 September 2012 11:05 ).

Harga Cengkeh Variatif Mahal dan Murah

INFOWONOGIRI[dot]COM – SLOGOHIMO – Sebagian besar penduduk di Dusun Ngrapah Desa Setren Kecamatan Slogohimo bekerja bertani. Sebagian penduduk lainnya merantau ke luar kota hingga ke luar luar pulau.
Bagi yang bertani rata rata penduduk setempat mempunyai lahan perkebunan yang cukup luas. Tanah pertanian di wilayah Desa setempat sangat subur. Karena pengairan di sana melimpah. Sebagian menanam sayur, buah-buahan di segala musim, tembakau dan menanam cengkeh.

Pada saat musim kemarau seperti saat ini, banyak petani yang beralih dari menanam sayuran ke tanaman tembakau. Namun, sayangnya tanaman tembakau saat ini bisa dibilang gagal panen. sehingga mengecewakan petani.

Beruntung pada tahun ini tanaman cengkeh sedang panen raya. Hampir setiap ladang atau pekarangan warga setempat terdapat pohon cengkehnya. Hampir setiap kepala keluarga memiliki pohon cengkeh. Setiap rumah minimal memiliki lima batang pohon cengkeh.
Bahkan banyak penduduk yang memiiki pohon cengkeh yang berjumlah puluhan, ada juga yang memiliki sampai dengan seratus batang pohon cengkeh. Semua yang dihasilkan dari pohon cengkeh bermanfaat dan bernilai tinggi.

Misalnya, mulai dari daunnya, tangkai (gagang) cengkeh dan juga cengkehnya. Semuanya laku terjual. Sehingga tanaman cengkeh di Desa setempat menjadi tanaman unggulan bagi penduduk setempat. Menanam dan merawatnyapun relatif mudah. Tampa perlakukan yang rumit.

Harga daun cengkeh kering Rp 1.000,- perkilogram, gagang cengkeh Rp.8.000,- perkilogram, cengkeh basah Rp.39.000,- perkilogram dan cengkeh kering Rp.115.000,- perkilogram. Jualnya pun tidak sulit. Pembeli datang tanpa diundang.
Menjual cengkeh tidak sulit, baik yang basah maupun yang kering bisa dijual kapapun, dan di manapaun. “Sedangkan daun cengkeh sebulan sekali sudah ada yang ambil,” ujar Jianto ayah tiga anak warga Dusun Ngrapah Desa Setren Kecamatan Slogohimo.

Bagi pemilik kebun cengkeh yang luas, saat musim panen raya seperti saat ini, mereka sangat membutuhkan tenaga jasa pemetik cengkeh. Para pemetik cengkeh sebagian dari penduduk Des setempat, sebagian dari Desa lain.
Dalam sehari seorang pemetik cengkeh mampu memetik cengkeh sebanyak dua karung. Mereka bekerja mulai pukul 07.00 Wib hingga 16.00 Wib. Upah memetik cengkeh Rp.50.000,- perhari perorang.[n420] (30 September 2012)

Harga Cengkeh Variatif Mahal dan Murah

(RRI[dot]co[dot]id )KBRN, Ternate : Harga komoditi cengkeh di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), selama sepekan terakhir terus bergerak naik, semula dari Rp100 ribu per kg, kini telah naik menjadi Rp105 ribu per kg.
Pengusaha pengumpul cengkeh di Ternate, Darmin mengatakan di Ternate, Minggu (30/9), harga komoditi cengkeh dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan dari Rp100 per kg menjadi Rp105 ribu per kg.
Ia mengatakan, naiknya harga cengkeh tersebut karena naiknya harga cengkeh di daerah tujuan antar-pulau baik di Kota Manado, Makassar dan Surabaya.

Selain itu pula, karena banyaknya pengusaha pengumpul dari luar Malut yang datang membeli langsung cengkeh ke sejumlah sentra produksi cengkeh di Malut seperti di Kabupaten Halmahera Selatan.
Darmin menambahkan, para petani cengkeh di Kota Ternate dan berbagai kabupaten/kota di Malut juga sekarang masih banyak yang menahan cengkehnya karena mereka baru mau menjual cengkehnya jika harga cengkeh berada di atas Rp100 ribu per kg.
Hal itu didasarkan pada pengalaman tahun lalu, karena saat itu harga cengkeh setelah beberapa bulan musim panen melonjak sampai Rp200 ribu per kg.

Sementara itu, berbeda dengan harga cengkeh, sejumlah harga sejumlah komoditi perkebunan seperti harga biji pala sejak sebulan terakhir tetap di harga Rp90 ribu per kg, akan tetapi, harga biji pala ini diprediksi akan terus naik, karena stok semakin berkurang, sedangkan permintaan antar pulau tetap tinggi.
Menurut dia, khusus untuk harga fuli (kulit arit) biji pala, kakao dan kopra mengalami penurunan. Fuli turun dari Rp190 ribu per kg menjadi Rp180 ribu per kg.

Hal yang juga terjadi hampir semua pasaran di Kota Ternate, seperti pada kakao turun dari Rp25 ribu per kg, saat ini menjadi Rp20 ribu per kg.
Sedangkan untuk harga kopra yang sebelumnya sempat menembus angka Rp10 ribu per kg, kini turun di pasaran menjadi Rp7 ribu per kg.
Menurutnya, turunnya harga fuli, kakao dan kopra tersebut karena dipengaruhi oleh turunnya harga ketiga komoditas itu di daerah tujuan antar pulau, yakni Manado, Makassar dan Surabaya. (WDA/ant) (Minggu , 30 September).

Harga Cengkeh Variatif Mahal dan Murah

kepri[dot]antaranews[dot]com Batam (ANTARA Kepri) – Petani cengkeh di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, dalam sepekan terakhir menikmati harga penjualan cengkeh yang tinggi mencapai Rp100.000/kilogram.
“Petani cengkeh yang berada di Kecamatan Midai saat ini melonjak tajam, pekan lalu harganya berkisar Rp80.000 kini melonjak Rp100.000 per kilogram dan ada kemungkinan bakal terus tinggi,” kata anggota DPRD Kepulauan Riau Syofian Syamsir di Tanjungpinang, Kamis.

Ia mengatakan, tingginya permintaan cengkeh di pasaran dunia yang menyebabkan harganya naik, padahal saat bulan Puasa lalu harga cengkeh anjlok karena produksi yang melimpah.
Ia mengharapkan membaiknya harga cengkeh dapat dinikmati masyarakat petani yang bermukim di pulau yang berada di Laut Cina Selatan itu.

Menurut dia, walaupun musim panen cengkeh telah berakhir pada pertengahan tahun, namun masyarakat biasanya menyimpan emas coklat itu karena saat musim panen biasanya harga murah.
Dijelaskannya, saat musim panen harga cengkeh jatuh dan biasanya masyarakat hanya menjual sesuai kebutuhan yang mendesak seperti untuk membayar upah petik ataupun kebutuhan anak sekolah. Tapi, saat harga cengkeh membaik seperti sekarang maka masyarakat akan menjualnya.

“Saya bersyukur harga cengkeh saat ini tinggi dan petani di Natuna dapat tersenyum lebar. Maklum saja hasil kebun mereka diakui dengan harga yang layak,” ungkap Sofian.
Kecamatan Midai merupakan sentra penghasil cengkeh di Provinsi Kepulauan Riau. Kecamatan ini terletak di tengah-tengah Laut Cina Selatan dengan luas wilayah kecamatan sekitar 50 kilometer persegi yang terdiri dari dua buah pulau yakni Pulau Midai dan Pulau Timau.
Tanaman cengkeh banyak terdapat di daerah itu baik yang sengaja ditanam di areal perkebunan warga maupun di halaman rumah, perkantoran maupun di pinggir jalan. (E010/B008) (Kamis, 04 Oktober 2012 )

* Semoga Artikel Ini bermanfaat untuk Anda.
Artikulli paraprakMelalui Modernisasi Teknologi Tingkatkan Produksi Pertanian
Artikulli tjetërAlat Ukur Kadar Air MC-7825PS / Multifunctional Moisture Meter

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini